![]() |
25 Warga Cirebon Ditelantarkan Setelah Gagal di Proyek Mobil Listrik Subang (Dok. Pemkab Cirebon) |
Cirebon Zone - Kisah pilu menimpa 25 warga Cirebon yang terlantar di Kabupaten Subang setelah janji pekerjaan di proyek pabrik mobil listrik kandas.
Peristiwa ini, yang sempat viral di media sosial, menunjukkan kerentanan para pencari kerja terhadap tawaran yang tidak jelas.
Pemerintah Kabupaten Cirebon sigap bergerak membantu pemulangan warganya, memastikan mereka kembali dengan selamat.
Permasalahan ini bermula dari tawaran pekerjaan oleh seorang warga negara China. Para korban dijanjikan posisi di proyek pabrik mobil listrik yang awalnya membutuhkan 30 orang, kemudian dikurangi menjadi 25. Namun, kenyataannya hanya tiga orang yang diterima bekerja.
Baca Juga: Kuliner Legendaris Cirebon: Warung Nasi Barokah yang Sudah Ada Sejak 1987
“Ini sangat memilukan. Biasanya kami menangani pekerja yang terlantar di luar negeri, tetapi ini terjadi di dalam negeri,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva’i dikutip dari Antara pada Rabu (11/6/2025).
Tiga orang yang sempat direkrut memutuskan untuk tidak melanjutkan pekerjaan sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan-rekan mereka.
Tragisnya, ke-25 warga Cirebon ini kemudian ditelantarkan di lokasi proyek tanpa makanan dan uang transportasi.
Beberapa dari mereka bahkan terpaksa berjalan kaki sejauh 30 km sebelum akhirnya ditolong warga dan diantar ke pusat Kabupaten Subang, namun tetap terlantar karena tidak memiliki kenalan.
Baca Juga: Tragedi Tambang Gunung Kuda Cirebon: 20 Korban Tewas Ditemukan, Pencarian Dikebut Meski Risiko Longsor Susulan Tinggi
Kasus ini menjadi sorotan setelah informasi tersebar di media sosial, mendorong petugas kepolisian mengarahkan korban ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Subang.
Kepala Dinsos Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari Dinsos Subang pada Selasa (10/6) pukul 07.36 WIB.
“Dinsos Subang melaporkan ada 25 warga Cirebon yang terlantar. Lima orang lainnya sudah lebih dulu pulang ke Cirebon dengan menumpang truk,” jelas Indra.
Menanggapi laporan tersebut, Pemkab Cirebon segera mengirimkan empat kendaraan dan delapan petugas gabungan untuk menjemput para korban.
“Mereka terlantar selama tiga hari, tetapi Alhamdulillah hari ini sudah diterima kembali di Cirebon dan akan didampingi lebih lanjut,” ujar Hilmy Riva’i.
Saat ini, seluruh korban telah tiba di Kantor Dinsos Kabupaten Cirebon untuk diserahkan kepada pemerintah desa dan keluarga masing-masing, serta mendapatkan bantuan transportasi sebesar Rp500 ribu dari Pemprov Jawa Barat.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam menerima tawaran kerja, terutama yang tidak melalui jalur resmi.(*)